Menurut pendapat saya, lebih tepat menggunakan istilah 'pemengaruh' karena sudah tercantum di KBBI, meskipun dalam definisi yang lebih luas (bukan hanya soal pemasaran). Karena 'membeli' adalah suatu 'keputusan', maka tidak ada salahnya menggunakan istilah ini.

'Pemengaruh' (Influencer) dan 'Pemimpin Opini' (Opinion Leader) memiliki peran yang serupa, tetapi tidak persis sama:
-Influencer bisa siapa saja yang memiliki pengikut/penggemar banyak, beroperasi di media sosial, tetapi belum tentu menguasai bidang yang menjadi topik pengaruhnya.
-Sedangkan istilah 'pemimpin opini' atau 'opinion leader' adalah sosok yang dipercaya banyak orang karena keahlian/kapasitas/pengalamannya di bidangnya, belum tentu beroperasi di media sosial, tetapi sering diminta pendapat (terutama oleh media massa) tentang isu tersebut.

Hal ini justru semakin nyata dalam judul artikel koran Suara Merdeka yang digunakan oleh Sdri. Elfi bahwa "influencer jadi kunci pemimpin opini di era digital" dimana seorang pemengaruh dapat menjadi kunci pemimpin opini (key opinion leader), mungkin karena dampaknya yang sangat kuat (meskipun menurut saya hal itu keliru karena influencer belum tentu berkompeten di bidang/isu tersebut).